22.4 C
Indonesia
Monday, May 6, 2024

Koster Tolak Israel di AWBG 2023, Raja Sapta Oktohari Mengaku Resah

DENPASAR – Gubernur Bali I Wayan Koster menunjukkan sikap tegas dan konsisten dalam aturan konstitusi.

Setelah menolak Timnas Israel di Piala Dunia U-20, kali ini Koster menolak kedatangan kontingen Israel di ANOC World Beach Games (AWBG) 2023 yang bakal digelar di Bali pada 5-12 Agustus 2023.

Koster menegaskan penolakan terhadap Israel berdasarkan konstitusi Republik Indonesia dan Peraturan Menteri Luar Negeri (Permenlu).

“Berdasarkan pada konsistusi. Yang kedua dasarnya adalah Peraturan Luar Negeri Nomor 3 Tahun 2019,” kata Koster usai menghadiri kegiatan di Pura Besakih, Karangasem, Bali, Rabu (5/4).

Menurut Permenlu tersebut, kata Gubernur Bali itu, Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel.

Sikap Koster bukan kali pertama. Politikus PDI Perjuangan itu sebelumnya juga menolak kehadiran Timnas Israel dalam gelaran Piala Dunia U20 2023 dimana Indonesia sejatinya menjadi tuan rumah.

Terkait sikap Koster ini, Ketua Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, mengaku sangat prihatin.

Putra dari Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang ini mengatakan, Indonesia sebagai anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak boleh menolak kedatangan salah satu anggotanya untuk hadir.

“Saya prihatin dengan kemelut yang membelenggu olahraga Indonesia saat mendapatkan kepercayaan menjadi tuan rumah AWBG 2023,” ucap Okto, Rabu (5/4/2023) dilansir kompas.com.

“Kita perlu menyikapi secara dewasa karena menyangkut komitmen Indonesia terhadap dunia internasional dan juga terikat kontrak dengan ANOC,” tambah dia.

Ia lantas mengingatkan, Indonesia adalah member Komite Olimpiade Internasional (IOC).

“NOC Indonesia itu adalah member IOC dan tidak boleh menolak kehadiran anggota IOC dalam setiap multi event internasional,” kata dia.

Ia pun menjelaskan bahwa olahraga seharusnya bisa dijadikan sebagai alat untuk mewujudkan persatuan.

“Perlu diingat olahraga itu adalah alat pemersatu bangsa yang bertujuan mengangkat bangsa. Dan, olahraga itu tidak mengenal diskriminasi,” ucap sosok berumur 47 tahun tersebut.

“Lantas bagaimana dengan keinginan Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade seperti yang diinstruksikan Presiden Jokowi,” tambah dia.

“Oleh karena itu, saya mengajak semua pihak bersama-sama mencari solusi terbaik demi nama baik bangsa dan negara Indonesia,” imbuhnya.

Berita Lainnya

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Berita Populer